50 Fakta Kehamilan (BAGIAN 2)
Setelah membahas beberapa fakta kehamilan bagian pertama, saatnya kita lanjutkan dengan fakta-fakta berikutnya. Tulisan ini kami sadur dari berbagai sumber. Silakan membaca, semoga menambah wawasan kita semua.
Malcolm Dixon, dokter kandungan dan ginekolog di Rochdale Infirmary, menyebut terkadang posisi bayi di dalam rahim juga mempengaruhi penampakan baby bump. Jika punggung janin di depan, maka lengan dan kakinya kurang tampak, sehingga bentuk baby bump 'lebih rapi'. Sedangkan jika janin membelakangi sang ibu, maka lengan dan kakinya kerap 'mencuat'.
6. Merasakan Gerakan Janin
Ada sesuatu yang bergerak di dalam
perut. Wah itu karena perut sedang lapar atau gerakan janin ya? Beberapa ibu
yang sensitif bisa merasakan gerakan janin mulai usia kehamilan 6-10 minggu.
Namun banyak juga yang baru merasakan di usia kehamilan sekitar 16-20 minggu.
Semakin tua usia kehamilan, gerakan janin juga lebih terasa. Terkadang bahkan
ada sesuatu yang menonjol di kulit perut ibu. Mungkin itu kaki atau tangan si
kecil. Usaplah dengan lembut perut Anda, saat janin mulai menendang-nendang,
sebagai respons atas tingkah lakunya di dalam kandungan. Dokter akan menyarankan
untuk menghitung gerakan janin selama kehamilan sebagai cara untuk melacak
seberapa sehat kehamilan yang terjadi. Gerakan janin ini memastikan bahwa bayi
menerima cukup oksigen dan berada dalam kondisi baik-baik saja. Nah, gerak
janin sangat aktif bila lingkungan sekitarnya terlalu gaduh misalnya saat ibu
makan. Hal ini terjadi kemungkinan karena janin tersebut bangun lantaran suara
pergerakan usus akibat adanya makanan yang masuk ke dalam usus ibu.
7. Asam Lambung Meningkat
Saat hamil, rahim dalam tubuh
melebar 1.000 kali volume awal, sehingga asam lambung meningkat. Bahkan wanita
yang tidak memiliki riwayat sakit mag sebelumnya, sistem pencernaan bisa
terganggu karena perubahan hormon. Hal ini menurut Gita Pratama, SpOG dari
Klinik Yasmin RSCM sangat perlu untuk dipahami, agar ketika menemukan
gejala-gejala tersebut para ibu hamil tidak bingung ataupun kaget. Meskipun memang
ada yang mengalami gejala kehamilan ini berlebihan, seperti mual muntah
berlebihan, tidak bisa masuk makanan sehingga harus ke dokter untuk diobati.
Perubahan hormon yang meningkatkan asam lambung ini juga dapatt diperparah oleh
perut yang bertambah besar, sehingga ada tekanan pada perut. Hasilnya dada akan
terasa panas seperti terbakar demikian juga dengan kerongkongan.
8. Merasa Gerah
Gerah alias kepanasan sering kali
dikeluhkan ibu-ibu hamil, terutama jika kehamilannya sudah semakin besar. Rasa
gerah ini muncul karena
peningkatan kadar hormon progesteron yang membuat aliran darah lebih meningkat. Aliran darah memang harus meningkat agar zat gizi untuk tumbuh kembang janin bisa terdistribusi dengan baik. Saat hamil, laju metabolisme juga makin tinggi sehingga makin banyak pula kalori ataupun energi panas yang dihasilkan atau dilepaskan. Pakaian longgar dan sirkulasi udara yang baik sangat disarankan agar ibu hamil tidak terlalu gerah dan berkeringat.
peningkatan kadar hormon progesteron yang membuat aliran darah lebih meningkat. Aliran darah memang harus meningkat agar zat gizi untuk tumbuh kembang janin bisa terdistribusi dengan baik. Saat hamil, laju metabolisme juga makin tinggi sehingga makin banyak pula kalori ataupun energi panas yang dihasilkan atau dilepaskan. Pakaian longgar dan sirkulasi udara yang baik sangat disarankan agar ibu hamil tidak terlalu gerah dan berkeringat.
9. Sulit Tidur di Malam Hari
Salah satu masalah yang kerap dialami
ibu hamil yakni sulit memejamkan mata saat malam hari. Ini bisa terjadi karena
ibu merasa mulas, pinggul linu, ingin buang air kecil di tengah malam, hingga
terganjal kondisi
perut yang besar. Ya, saat perut semakin besar, rasanya
memang tidak nyaman saat terlalu lama berada di suatu posisi tertentu. Jika
Anda mengalaminya, Anda tidak sendiri. Ketimbang merasa stres karena sering
terbangun di malam hari, lebih baik Anda menikmatinya. Caranya dengan mengajak
ngobrol si jabang bayi, atau membuat posisi senyaman mungkin saat tidur.
Misalnya dengan menggunakan bantal di antara lutut dan di bawah perut sebagai
penopang tubuh Anda. Juga gunakan ganjalan bantal di bagian punggung agar Anda
semakin nyaman. Nah, jika di siang hari Anda merasa mengantuk, tidak ada
salahnya untuk tidur sejenak.
10. Bentuk Perut Tak Terkait Jenis Kelamin Bayi
Konon jika janin yang dikandung
berjenis kelamin laki-laki maka bentuk perut sang ibu 'mancung' alias lebih
maju ke depan seperti ujung telur. Sedangkan jika janin yang dikandung
perempuan maka bentuk perut ibu hamil lebih bulat atau melebar. Padahal bentuk
perut ibu hamil tidak ada kaitannya sama sekali dengan jenis kelamin bayi.
"Bentuk perut saat hamil terkait dengan bentuk tubuh Anda dan bukan
terkait dengan jenis kelamin bayi dalam rahim," terang praktisi kesehatan,
dr Miriam Stoppard, dalam blognya.
Malcolm Dixon, dokter kandungan dan ginekolog di Rochdale Infirmary, menyebut terkadang posisi bayi di dalam rahim juga mempengaruhi penampakan baby bump. Jika punggung janin di depan, maka lengan dan kakinya kurang tampak, sehingga bentuk baby bump 'lebih rapi'. Sedangkan jika janin membelakangi sang ibu, maka lengan dan kakinya kerap 'mencuat'.
Posting Komentar untuk "50 Fakta Kehamilan (BAGIAN 2)"