Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Kontraksi ‘Kram Perut’ saat Hamil

Cara mengatasi kontraksi ‘kram perut’ saat hamil
Penyebab ISKDalam istilah dunia kedokteran, istilah kram perut saat hamil itu tidak ada, yang ada adalah kontraksi saat hamil. Tetapi istilah ini sudah umum di ucapkan saat ibu hamil mengalami ‘sakit perut’. Kram perut saat hamil sebenarnya hal yang wajar, bisa terjadi diawal kehamilan maupun diakhir kehamilan menjelang persalinan. Kram perut pada awal kehamilan inilah yang perlu diwaspadai, karena berisiko terjadinya keguguran, terutama pada kandungan berusia kurang dari 20 minggu.

Setelah memasuki trimester kedua dan seterusnya, kontraksi dianggap wajar jika hanya berlangsung singkat terjadi dalam 1-3 menitan saja, hal ini karena pertumbuhan janin sesuai dengan usianya. Namun, jika kram perut saat hamil terjadi dalam jangka waktu yang panjang melebihi batas tadi, terutama disertai flek atau pendarahan, Anda perlu berhati-hati, segeralah periksakan kandungan Anda ke dokter. Kram perut yang berkepanjangan dan teratur akan dianggap normal jika usia kandungan sudah memasuki minggu ke-37 sampai minggu ke-40. Kontraksi ini disebabkan karena Anda akan segera memasuki masa persalinan.

Apa saja penyebab kontraksi dan cara mengatasinya selama masa kehamilan?

Mengetahui penyebab utama kram perut merupakan cara terbaik mengatasi kram perut saat hamil, Jika dilihat dari penyebabnya, ada beberapa penyebab kram perut, diantaranya:

1. Hubungan seks
Setelah melakukan hubungan suami istri, biasanya akan membuat perut terasa kram, hal ini bisa diakibatkan oleh faktor kelelahan dan faktor rangsangan yang dapat membuat perut Anda terasa kram, selain itu cairan dari sperma mengandung zat prostaglandin yang dapat memicu reaksi kontraksi dini.

Sebenarnya berhubungan seks disaat hamil boleh dan tidak dilarang, asalkan tahu batas-batas keamanan yang boleh dilakukan

2. Indikasi Keguguran
Indikasi kram perut diantaranya adalah keguguran. Kram perut yang berkelanjutan yang disertai flek saat hamil, hal ini bisa mengindikasi Anda mengalami keguguran, sehingga Anda tidak boleh menyepelekan kram perut seperti ini, penyebabnya banyak faktor, bisa karena Anda stress dan kelelahan atau mungkin kandungan Anda lemah. Untuk itu jangan melakukan aktifitas yang berat, dan segera periksakan kedokter kandungan jika kram perut tersebut semakin menjadi disertai flek, biasanya Anda akan mendapatkan obat penguat kandungan jika kandungan tersebut termasuk dalam kategori kandungan lemah.
3. Kenaikan tekanan darah
Saat masa kehamilan memasuki trimester kedua, ibu hamil umumnya akan mengalami kenaikan tekanan darah atau hipertensi, hal ini karena kenaikan jumlah protein dalam darah yang berpengaruh pada pembuluh darah dan dapat memicu munculnya kram perut yang disertai pusing. Untuk mengatasi hal ini, wanita hamil muda disarankan meluangkan waktu untuk beristirahat lebih banyak, entah itu dengan tiduran atau duduk.
4. Kekurangan asupan oksigen ke rahim
Kekurangan asupan oksigen dalam tubuh menyebabkan gangguan yang menimbulkan rasa kram pada perut ketika Ibu sedang hamil. Jika asupan oksigen ke dalam rahim tidak lancar, itu berarti aliran darahnya pun tidak lancar, sehingga berbahaya bagi Ibu dan janinnya. Kurangnya asupan oksigen pada ibu hamil bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya :
  • Faktor emosi bisa berpengaruh pada ibu hamil. Jika ibu hamil sedang banyak pikiran dan mengalami stres yang berlebihan, maka akan berpengaruh pada asupan oksigen yang ada pada tubuh.
  • Aktifitas ibu hamil yang berlebihan dapat menyebabkan asupan oksigen kurang. Saat kehamilan memang disarankan untuk mengurangi aktivitas apalagi aktivitas yang berat.
  • Kurang tercukupinya nutrisi dan asupan gizi, hal ini dapat menjadi penyebab berkurangnya energi yang digunakan oleh darah. Energi ini sangat dibutuhkan oleh tubuh karena digunakan untuk mengantarkan darah dan oksigen dari jantung ke rahim.
5. Infeksi
kram perut saat hamil yang berkepanjangan bisa juga disebabkan oleh infeksi, misal infeksi saluran kencing (ISK) ataupun infeksi ginjal. Gejalanya adalah kram dan nyeri di perut bagian bawah dan pinggul. Untuk itu Anda disarankan untuk banyak minum air putih,dengan banyak minum air putih maka Anda akan sering kencing, dengan Anda sering kencing tersebut maka bakteri-bakteri dan racun dalam tubuh dapat dikeluarkan, Jangan menahan kencing, dan periksalah segera kedokter untuk mendapatkan penanganan terbaik. Anda bisa juga membaca artikel berikut: Solusi mengatasi Infeksi saluran kencing saat hamil.
6. Peregangan rusuk dan pembesaran perut
Seiring dengan bertambahnya usia dan ukuran janin, selain pelebaran tulang panggul, pertumbuhan janin di dalam rahim akan berpengaruh langsung pada rusuk. Tulang-tulang rusuk akan merenggang agar kuat menopang pertumbuhan janin yang kian membesar. Kram perut tentu akan sangat menyiksa, para wanita pun merasa tak nyaman akan kondisi tersebut. Cara mengatasi sakit perut saat hamil muda akibat perenggangan rusuk adalah olahraga ringan seperti berjalan di sekitar lingkungan rumah di pagi atau sore hari, dan banyak istirahat.
Sebagai ibu hamil yang cerdas, kita harus tahu dan paham jenis kontraksi apa yang sedang kita alami. Dengan begitu, ketika hal itu terjadi Anda tidak perlu panik dan dapat segera diatasi dengan bijak.

Jenis kontraksi

Jika dilihat dari jenis kontraksi selama hamil, terutama pada masa trimester ketiga, ada dua jenis kontraksi, yaitu:
1. False Labour
Sesuai namanya pada kontraksi ini sering menipu ibu hamil dan juga dikenal dengan nama kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini merupakan kontraksi yang tidak teratur dan tidak tetap. Jarak antara kontraksi sebelumnya dengan kontraksi yang akan datang tidak semakin dekat. Bila digunakan untuk berjalan sakit yang ditimbulkan tidak semakin menguat dan meningkat.
Cara efektif untuk menenangkan diri karena kontraksi ini bisa dengan mandi air hangat serta selalu menjaga agar tidak dehidrasi dengan cukup minum air sesuai anjuran dokter. Selain itu Anda diajurkan mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayuran, karena asupan gizi seimbang sanggup mengatasi perubahan hormon, kadar hormon di dalam tubuh yang tidak seimbang pemicu utama terjadinya kontraksi Braxton Hicks.
2. True Labour
Kontraksi jenis ini berbeda dengan false labour yang cenderung tidak tetap. Kontraksi yang terjadi teratur dan dalam selang waktu 30-70 detik. Jarak antara kontraksi satu dan lainnya pun semakin dekat. Pada awal kontraksi akan terasa pada bagian punggung lalu terus menjalar hingga ke perut.
Kontraksi ini tidak akan berhenti meskipun Anda berusaha untuk mengubah tubuh dengan berbagai posisi yang nyaman. Rasa sakit ini akan terasa semakin menguat hingga persalinan. Kontraksi ini merupakan gejala bahwa Anda akan melahirkan. Untuk itu jangan panik, Segeralah untuk menghentikan aktivitas yang sedang Anda lakukan untuk beristirahat, sambil menyiapkan diri serta menyiapkan segala sesuatu kebutuhan untuk persalinan. Rilekskan diri Anda dengan menarik nafas dalam-dalam.
Intinya, cara mengatasi Kram perut saat hamil yang wajid diperhatikan, yaitu banyak istirahat, menjaga asupan gizi seimbang dengan memperbanyak makan buah dan sayuran, perbanyak minum air putih, lakukan olahraga ringan yang teratur agar badan menjadi bugar dan sehat serta memperlancar peredaran darah, serta hindari stres berkepanjangan. Dan jangan lupa untuk terus memeriksakan kandungan Anda pada dokter kandungan serta pemeriksaan CTG secara teratur.

1 komentar untuk "Cara Mengatasi Kontraksi ‘Kram Perut’ saat Hamil"