Mengapa Sering Merasa Tegang Pada Perut Saat Hamil?
Ibu hamil mengeluhkan kondisi dimana seringkali merasakan kehamilan
semakin membuatnya tidak nyaman. Beberapa keluhan kehamilan yang seringkali
dikeluhkan pada usia kehamilan yang semakin membesar yaitu kejang pada bagian
otot perut, pada bagian kemaluan dan bagian pangkal paha kanan dan
kiri.Normalkah kondisi ini?
Selama kehamilan memperhatikan kesehatan sangatlah
penting,terlebih untuk perubahan yang terjadi pada ibu dan janin.Meskipun
demikian masing-masing kondisi ibu dan janin berbeda-beda. Sehingga membutuhkan
konsultasi lebih lanjut pada ahli medis, hanya saja pada artikel kali ini kami
akan memberikan gambaran mengenai keluhan ibu hamil yang berhubungan dengan
perut ibu hamil yang semakin membesar dan seringkali merasa tegang.
Sembilan dari sepuluh ibu hamil pernah merasakan perut yang
tegang/kram dan nyeri. Hanya saja ibu hamil harus dapat mengenali rasa tegang
atau nyeri yang seringkali dialami selama kehamilan dan juga tindakan yang
harus dilakukan untuk mengatasinya.
Keluhan yang seringkali dialami oleh ibu hamil yang berhubungan
dengan perut yang nyeri atau tegang tidak semuanya berbahaya , untuk itu
sebaiknya ibu mengenali terlebih dahulu ragam nyeri, kram dan tegang perut yang
umum dialami oleh ibu hamil.
Berikut adalah keluhan yang berhubungan denga rasa nyeri/tegang
pada perut ibu hamil yang dibedakan berdasarkan usia kehamilan :
Trimester pertama
Sedikit ibu hamil di trimester pertama yang mengeluhkan rasa nyeri
atau tegang pada bagian perut.Hanya saja beberapa diantaranya ada yang
mengeluhkan seperti sedikit sakit menyerupai rasa sakit perut menjelang
menstruasi. Anda tidak perlu khawatir rasa nyeri ini ditimbulkan karenan
meningkatkan hormon progesteron dan juga relaksin sehingga sambungan tulang
pada bagian rahim merenggang.Meskipun tidak membahayakan akan tetapi anda harus
melakukan konsultasi dengan dokter anda apabila rasa nyeri pada bagian perut
terus berlangsung hingga usia kehamilan 10-12 minggu.
Masih berhubungan dengan usia kehamilan yang masih muda, perut
kembung seringkali menjadi salah satu penyebab ibu hamil merasakan nyeri
walaupun tergolong normal akan tetapi apabila disertai dengan kondisi kram pada
bagian sisi perut bawah dan disertai dengan adanya pendarahan dan efek warna
coklat akan menjadi salah satu masalah yang membahayakan anda dan janin.
Nyeri pada bagian perut yang terbilang lama sebaiknya anda
waspadai, apalagi bila sudah keluar dari trimester pertama kehamilan. Hal ini
dikhawatirkan sebagai pertanda kehamilan ektopik yaitu kehamilan di luar rahim
sehingga sel telur tidak berada pada tempatnya dan menyebabkan berada di luar rahim.
Selanjutnya nyeri yang hebat pada bagian perut selama kehamilan di
trimester akhir dengan disertai pendarahan dapat juga dikatakan keguguran.
Nyeri dan rasa tegang yang semakin meninggi harusnya segera di waspadai dan
segera ditangani dengan segera.
Trimester Kedua
Memasuki trimester kedua kerap kali ibu mengalami nyeri pada
bagian kanan dan kiri bagian perut yang ditandai dengan berpindah dari bagian
perut bawah kiri ataupun kanan. Kondisi ini dikarenakan pada bagian struktur
tali yang mempertahankan rahim pada dinding perut atau dikenal dengan
ligamentum mengalami nyeri akan tetapi tidak membahayakan. Ibu hamil hanya
perlu untuk beristirahat rileks dengan menggunakan bantal yang tinggi.
Selain itu ibu hamil harus hati-hati ketika mengalami rasa nyeri
meskipun tidak membahayakan. Anda dapat perlahan-lahan mengubah posisi. Hal ini
untuk mengurangi tekanan perut sehingga tidak menimbulkan rasa nyeri pada
perut.
Keluhan rasa sakit pada perut tidak membahayakan hanya saja tetap anda harus berkonsultasi dengan dokter anda apabila mengalami rasa sakit yang berkepanjangan terlebih pada trimester kedua anda masih merasakan tidak nyaman (berkelanjutan) dari trimester pertama.
Keluhan rasa sakit pada perut tidak membahayakan hanya saja tetap anda harus berkonsultasi dengan dokter anda apabila mengalami rasa sakit yang berkepanjangan terlebih pada trimester kedua anda masih merasakan tidak nyaman (berkelanjutan) dari trimester pertama.
Trimester Akhir
Ibu hamil seringkali mengalami rasa nyeri pada bagian perut di
trimester akhir. Hal ini dikarenakan perut ibu yang semakin membesar dan
mengakibatkan terjadinya tekanan pada kandung kemih yang barada pada bagian
bawah perut.
Hanya saja bagi ibu hamil, apabila mengalami infeksi pada saluran
kemih maka kondisi akan semakin membuatnya semakin mengalami rasa sakit.
Beberapa gejala yang berhubungan dengan infeksi saluran kemih maka sering kali
mengalami nyeri pada bagian perut bagian bawah punggung bahkan hingga
menimbulkan kontraksi.
Tidak semua rasa sakit, nyeri dan kejang pada trimester akhir
membahayakan. Pada beberapa kondisi dapat juga disebabkan karena janin yang
bergerak semakin membesar sehingga membuat bagian badan, kepala dan tendangan
bayi yang semakin kuat. Inilah yang menyebabkan kontraksi ringan. Adapun yang
perlu diwaspadai adalah ketika ibu hamil mengalami nyeri pada bagian perut yang
semakin tidak tertahankan meskipun sudah beristirahat.
Adapun untuk ibu hamil untuk mengenali rasa nyeri pada bagian
perut saat hamil diantaranya adalah ketika ibu mengalami kondisi sakit perut
yang tidak tertahankan, berkepanjangan dan mengalami nyeri seperti kram atau
tegang pada bagian bawah perut. Untuk mengetahui nyeri yang tidak tertahankan
anda dapat mewaspadai kondisi-kondisi saat ibu hamil di bawah ini :
Ibu hamil mengalami kram hingga berlangsung beberapa hari, dimana
nyeri yang dialaminya bersifat ritmik dimana ibu hamil mengalami sakit pada
bagian perut yang menjalar ke atas kemaluan. Seringkali ini menjadi pertanda
ibu hamil mengalami keguguran, apalagi bila ditandai dengan pendarahan berwarna
merah muda dan mengalami kontraksi yang kuat, dan terasa sakit.
Selanjutnya ibu hamil yang merasakan sakit pada bagian perut yang
menjalar pada bagian ulu hati. Kondisi ini umumnya dialami oleh ibu hamil
disertai dengan rasa sakit dan pandangan mata yang kabur. Penyebab lainnya
adalah preeklampsia yang ditandai dengan naiknya tekanan darah pada kaki
sehingga menyebabkan bengkak.
Adapula sakit perut yang ditandai dengan nyeri yang berasal pada
bagian rahim sehingga menyebabkan persalinan sebelum waktunya. Nyeri pada
bagian perut yang melilit disertai dengan nyeri pada bagian punggung dan
kontraksi pada usia kehamilan 20-36 minggu. Kondisi ini seringkali
disalahartikan sehingga mengakibatkan plasenta previa yang menyebabkan plasenta
tumbuh menutupi jalan lahir.
Terakhir adalah nyeri pada bagian perut ibu hamil yang tidak
mengalami kaitan dengan kondisi kehamilan sendiri, salah satunya adalah rasa
nyeri diantara pecahnya kista dan tekanan besar pada rahim ataupun kasus
peradangan usus buntu.
Kondisi ibu hamil yang mengalami gangguan saat hamil ditandai
dengan nyeri perut tidak selamanya membahayakan. Bahkan untuk ibu hamil yang
mengalami nyeri perut harus diwaspadai diantaranya adalah kehamilan ektopik
yang berada di luar rahim, mengalami keguguran, mengalami preeklamsia ,
mengalami sindorom Hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet count
sehingga mengalami pembekuan darah atau mengalami anemia.
Beberapa kondisi ibu hamil mengalalmi gangguan sakit perut yang
tidak tertahankan karena mengalami kontraksi Braxton Hick yang menyebabkan ibu
hamil seringkali mengeluh di trimester kedua dan ketiga kehamilan.Kondisi
seperti itulah yang harus diwaspadai sebagai tanda terjadinya keluhan kehamilan
yang membahayakan untuk ibu hamil.
oh ternyata itu ya yang menyababkan kram perut saat hamil
BalasHapus