Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perubahan Emosional Pada Ibu Hamil

Pada  awal-awal kehamilan, sering terjadi perubahan emosional suasana hati pada ibu hamil. Emosinya naik turun. Kadang senang, kadang uring-uringan, bahkan sering tersinggung. Hal kecil saja bisa menyulutnya jadi marah besar. 

Ketidakstabilan Emosi

Saat hamil terjadi beberapa perubahan pada wanita, baik secara fisik maupun psikis. Nah, mudah marah, merasa sedih, panik atau suasana hati yang sering berubah adalah kondisi emosional dan mental yang biasa dialami oleh seorang ibu hamil (bumil). Penyebabnya, ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron pada saat hamil.

Ketidakseimbangan hormon ini berpengaruh pada persyarafan di otak (neurotransmitter) yang mengatur perubahan mood. Pada bumil, ketidakseimbangan hormon ini biasa terjadi. Secara sederhana, kondisi ini mirip ketika wanita muda mengalami menstruasi.

Namun, jangan khawatir. Ini tidak berlangsung lama. Biasanya perubahan mood dialami ibu hamil saat trimester pertama (usia kandungan 6 hingga 10 minggu), dan saat trimester ketiga ketika tubuh sudah siap untuk melahirkan.

Setelah anak lahir, tentu hormon akan kembali seimbang sehingga perubahan emosi yang naik turun akan berangsur menghilang. Bahkan, beberapa ibu mengakui bahwa emosi mereka kembali stabil lebih cepat, yakni setelah usia kehamilan mencapai trimester kedua.

Mudah Marah

Mudah tersinggung alias kerap marah sering dikeluhkan suami saat istrinya hamil. Seperti telah disebutkan, meningkatnya sejumlah hormon (terutama hormon progesteron pada trimester pertama) merupakan penyebabnya.

Selain itu, adanya kegugupan berlebihan dan kekhawatiran tentang hasil akhir dari kehamilan, yaitu kondisi bayi yang akan dilahirkannya, juga bisa menjadi pemicu. Wanita yang sedang hamil pertama kali biasa mengalami hal ini. Akibatnya, masa-masa kehamilan yang seharusnya disambut dengan gembira malah berubah menjadi periode penuh tekanan baginya.

Selain peningkatan kadar hormon, perubahan bentuk tubuh saat hamil juga bisa membuat bumil mudah tersinggung. Apalagi kalau ia merasa bahwa dirinya tak lagi menarik secara fisik.

Tingkatkan Mood Istri

Jadi buat para suami, sudah tidak bingung lagi khan, jika para bumil sering marah? Untuk para suami, bersabarlah dalam menghadapi sifat emosional para bumil ini.

Tanamkan saja dalam hati bahwa amarah yang dilontarkan para istri adalah ungkapan si hormon semata, bukan keinginan pribadi dari istri tercinta.

Justru, suami harus pintar-pintar meningkatkan mood istri. Jadilah teman bicara yang menyenangkan dan pendengar yang setia baginya.

Namun jika ketidakstabilan emosi tersebut mulai mengganggu keharmonisan keluarga, ini saatnya suami mulai bertindak. Berikan pemahaman kepada istri bahwa perubahan mood ini hanyalah bersifat sementara dan ia harus belajar mengendalikan emosinya.

Ingat, bayi dalam kandungan bukan hanya ikut memakan segala makanan yang dimakan ibunya, tapi juga merasakan segala kesedihan atau kegembiraan sang ibu.

Bukan tidak mungkin bayi yang akan dilahirkan akan mengalami masalah dengan emosinya bila ibunya terus menerus merasa sedih, galau, mudah marah dan menyebarkan emosi negatif lain sepanjang masa kehamilannya.

Cegah Emosi Negatif

Semoga kiat-kiat berikut ini bisa suami terapkan pada istri guna mengurangi emosi menyebalkan diatas :
Menyibukkan Diri. Berilah saran pada istri untuk menyibukkan diri. Bantu ia untuk bersikap lebih santai. Bisa dengan melakukan hobi atau hal yang menyenangkan. Namun awasilah agar ia tak melakukan aktivitas yang melelahkan atau membahayakan kehamilannya.
Bersosialisasi. Bila istri adalah ibu rumah tangga, dorong ia untuk mau bersosialisasi. Manfaatkan aplikasi chatting agar ia bisa berkomunikasi dengan teman-teman atau kerabat yang tinggal jauh, serta bergabung dalam komunitas ibu hamil untuk tukar pengalaman.
Cukup Tidur. Ibu hamil mudah tersinggung ketika ia merasa lelah dan kurang istirahat. Sarankan ia agar tidak begadang. Tidur tepat waktu bukan hanya baik untuk bumil, namun juga membiasakan bayi dalam kandungan untuk tidur pada jam-jam tersebut.
Hindari Junk Food. Bahan pengawet dalam junk food ditenggarai mengandung senyawa yang mengakibatkan tubuh merasa lelah dan tertekan. Sediakan selalu makanan segar seperti buah-buahan dan sayuran untuk menjauhkan diri istri anda dari gangguan emosi.

Yoga. Bumil perlu olahraga yang teratur untuk menjaga kebugaran jasmani sekaligus psikisnya. Berlatih yoga baik untuk membantu bumil agar tidak mudah tersinggung. Dengan yoga, bumil akan mengetahui cara mengontrol emosi, sekaligus meningkatkan energi sebagai persiapan menjelang persalinan. Namun, jangan melakukan gerakan yoga yang berbahaya dan pastikan istri didampingi oleh instruktur yang terlatih dan berpengalaman.

Posting Komentar untuk "Perubahan Emosional Pada Ibu Hamil"