Cukup Gizi, Bekal Awal Anak Sehat dan Aktif
Cukup Gizi, Bekal Awal Anak Sehat
dan Aktif
Selamat
Datang diBlogg saya, semoga bermanfaat bagi kita semua… Semua orangtua tentu
menginginkan buah hati mereka tumbuh sehat dan cerdas. Untuk mewujudkannya,
banyak hal yang harus dilakukan orangtua, salah satunya dengan memerhatikan
asupan nutrisi yang sesuai bagi anak. Menurut Dr. Matheus Tatang Puspanjono,
SpA, dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, kecerdasan anak dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu genetik, lingkungan, dan gizi yang baik. Pemberian nutrisi dapat
membuat anak Anda tumbuh menjadi anak yang kuat, sehat, dan memiliki
perkembangan otak yang sempurna sehingga buah hati Anda menjadi cerdas. Begitu
penting fungsi nutrisi bagi si Kecil, maka, cukupi kebutuhan nutrisi yang
sesuai dengan usianya.
Menurut
Dr. Budi Purnomo, SpA (K) dari RSAB Harapan Kita, nutrisi yang penting bagi
anak terbagi menjadi dua, yaitu makro nutrien dan mikro nutrien. Contoh dari
makro nutrien adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikro nutrien
adalah vitamin dan mineral, vitamin yang dibutuhkan anak adalah vitamin A, B1,
B6, B12, C,D,E, dan K. Mineral juga tak kalah pentingnya bagi tumbuh kembang
anak, yang termasuk mineral adalah zat besi, kolin, iodium, asam folat, seng,
kalsium, kalium, juga magnesium. "Semua kebutuhan nutrisi itu dapat
dipenuhi dengan mengonsumsi makanan seimbang, yaitu makanan yang terdiri dari
kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral." ungkap Dr.
Budi. Jika Anda belum mengetahui nutrisi apa saja yang harus diberikan pada si
Buah Hati, ini panduan kami:
JANIN
Nutrisi
yang dibutuhkan:Omega 3, DHA, folat, karbohidrat, protein, kolin, kalsium, vitamin
C, dan vitamin B6.
Sumber: susu, keju,
kacang-kacangan, telur, kentang, daging merah, salmon, jeruk, brokoli.
Memerhatikan
nutrisi untuk kecerdasan anak harus dipersiapkan sejak masih di dalam
kandungan. Berdasarkan Riskedas (riset kesehatan dasar) 2007, sebesar 11.3
persen wanita dewasa mengalami anemia karena asupan nutrisi yang dibutuhkan
(zat besi) tidak terpenuhi, oleh karena itu sebaiknya calon ibu benar-benar
memerhatikan asupan nutrisi selama masa kehamilan. Menurut Dr. Budi, salah satu
nutrisi penting saat hamil adalah folat, kekurangan folat dapat meningkatkan
risiko bayi terlahir cacat, selain itu vitamin dan mineral juga diperlukan bagi
perkembangan fungsi otak janin.
Di
minggu ketujuh kehamilan, pembentukan tulang janin berlangsung pesat, maka
dukung proses ini dengan mengonsumsi kalsium; susu, mentega, yogurt, keju
sebanyak 1.000 mg per hari. Memasuki minggu pertama di trimester kedua, Anda
membutuhkan tambahan sekitar 300 kalori per hari. Jangan lupa untuk
meningkatkan konsumsi makanan dengan kandungan zat besi karena anemia,
defisiensi besi dan kalsium yang menghambat perkembangan gigi dan tulang janin
dapat dicegah jika Anda memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut.
BAYI
Nutrisi
yang dibutuhkan: AA, DHA, omega 3, omega 6, kolin, lemak, vitamin, mineral
Sumber: susu, yogurt, gandum,
sayuran hijau, tomat, ikan, bayam,
Menurut
Dr. Tatang, nutrisi terbaik untuk bayi adalah ASI karena mengandung AA atau
asam arakhidonat, protein, laktosa, lemak, kelompok omega 6 yang terbentuk dari
asam likonat, asam dekosa heksanoat, kelompok omega 3 yang terbentuk daru asam
linolenat, yang dapat merangsang pertumbuhan otak bayi. Pertumbuhan sel otak
bayi usia 0-2 tahun sangat pesat, periode pertumbuhan sel otak ini juga disebut
dengan periode emas atau golden periode. Kecerdasan bayi akan lebih optimal
jika nutrisi bayi tercukupi, terutama melalui ASI.
Di usia
0-6 bulan, sebisa mungkin bayi hanya mengonsumsi ASI, namun bayi 6-9 sudah bisa
menikmati makanan pendamping ASI (MP ASI) yang mengandung zat lemak atau kalori
karena alat cerna bayi sudah semakin kuat di usia ini. Dr. Tatang mengatakan
bahwa perlahan MP ASI dapat ditambahkan sumber zat lemak seperti santan, minyak
kelapa, atau margarin sebagai sumber zat lemak. Selain membuat MP ASI terasa
lebih lezat, bahan tadi juga memertinggi penyerapan vitamin A dan zat gizi lain
yang larut di dalam lemak. Nutrisi juga dapat diberikan melalui ibu, maka
pastikan ibu yang menyusui mengonsumsi makanan yang mengandung cukup vitamin
B12 agar anak terhindar dari anemia. Menurut Dr. Tatang, bayi tidak mengalami
kesulitan memakan makanan yang cukup untuk usianya di atas 6 bulan, maka bayi
tidak membutuhkan suplemen vitamin. Pastikan Anda hanya menjadikan suplemen
sebagai alternatif jika anak Anda sudah sangat susah makan atau memiliki
kesehatan kronis. "Jangan mengonsumsi suplemen multivitamin-mineral tanpa
petunjuk dokter karena si kecil dapat menerima kelebihan vitamin A dan
seng." ucap Dr. Tatang. Menurut Dr. Budi, kelebihan vitamin A dapat
membuat anak menderita sakit kuning atau hipervitamin A yang membuat telapak
tangan dan kaki anak menjadi kuning.
BATITA
Nutrisi
yang dibutuhkan: Zat besi, DHA, taurin, seng, karbohidrat, protein, iodium,
vitamin.
Sumber: daging sapi, ayam, telur,
kerang, hati, tempe, tahu, roti.
Menurut
Dr. Tatang, anak dalam golongan usia 1-3 tahun ini sangat rentan terhadap
penyakit gizi, seperti defisiensi vitamin A dan malnutrisi energi protein. Anak
usia 6-24 bulan membutuhkan setidaknya 100 mg DHA per hari yang dapat membantu
perkembangan otak mereka. Menurut Dr. Tatang, faktor gizi di masa ini menjadi
penting karena kekurangan zat gizi tertentu dapat menyebabkan perkembangan otak
terhambat yang membuat kecerdasan anak menurun. Nutrisi yang tepat bagi otak
anak dapat membantu meningkatkan daya ingat dan keterampilan anak yang membuat
performa anak lebih baik dalam menerima pelajaran.
Salah
satu nutrisi bagi batita yang perlu diperhatikan adalah taurin yang juga
merupakan salah satu komponen dari protein. Perlu diketahui bahwa protein
terdiri dari kumpulan asam amino esensial dan asam amino non-esensial seperti
taurin. Asam amino non-esensial dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sedangkan
asam amino esensial harus diperoleh dari luar seperti dari makanan karena tubuh
tidak dapat menghasilkannya sendiri. Taurin bermanfaat untuk memerlancar
hubungan antarsel dalam otak dan fungsi sistem saraf. Zinc juga penting bagi
fungsi otak anak karena kekurangan zinc juga berkaitan dengan melemahnya
kemampuan kognitif anak. Di usia ini anak juga perlu mengonsumsi daging merah,
hati, tahu, dan tempe karena salah satu sumber zat besi ini meningkatkan
aktivitas neurotransmitter pada anak.
BALITA
Nutrisi
yang dibutuhkan: Protein, karbohidrat, zat besi, vitamin A, B, C, D, E, K,
mineral,
Sumber: Roti, jagung, kuning
telur, ikan, daging sapi, wortel, susu, udang,
Di usia
ini si Kecil juga mulai aktif bergerak, penuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan
kegiatannya. Berikan anak Anda energi tambahan dari karbohidrat, contoh sumber
karbohidrat yang dapat Anda berikan untuknya adalah roti, nasi, atau mie,
berikan kebutuhan tersebut lewat varian makanan yang berbeda setiap hari agar
si Kecil tidak bosan. Menurut Dr. Tatang, lemak juga berfungsi untuk menambah
energi dan menjaga kestabilan suhu tubuh, lemak tidak selalu bersifat negatif
seperti yang selama ini orang sering kaitkan dengan penyebab obesitas. Nutrisi
lain yang dibutuhkan anak adalah mineral yang terdiri dari kalsium, magnesium,
zat besi, dan seng yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak.
"Pertumbuhan tulang dan gigi anak dapat dioptimalkan dengan kalsium,
sumbernya yang disukai anak misalnya susu dan brokoli." ujar Dr. Tatang.
Fungsi mineral lainnya seperti magnesium adalah untuk mengoptimalkan penyerapan
gizi oleh tubuh anak, sedangkan iodium berfungsi untuk mengatur fungsi syaraf
dan jaringan otot.
USIA SEKOLAH 5+
Nutrisi
yang dibutuhkan: Kalsium, lemak, karbohidrat, protein, zat besi, iodium, zinc,
vitamin.
Sumber: Hati sapi, yogurt,
brokoli, pepaya,
Memasuki
usia 5 tahun ke atas ini anak sudah mulai aktif memilih makanan, anak usia ini
juga sudah mulai aktif melakukan kegiatan fisik yang menguras banyak energi.
Bertambahnya tinggi badan yang signifikan terjadi di masa ini, oleh karena itu
vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk memberikan energi ekstra sangatlah
penting untuk diperhatikan. Di masa pertumbuhan seperti ini, beri anak asupan
kalsium yang baik, perlu Anda ketahui bahwa kekurangan kalsium pada anak dapat
meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.
Bagi
anak usia sekolah, makanan seimbang yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas,
olahraga teratur, dan gaya hidup yang baik juga bersih dapat memengaruhi tumbuh
kembangnya. Menurut Dr. Budi, defisiensi zat besi pada anak usia ini dapat
menurunkan HB dan IQ anak walau tidak drastis. Itulah mengapa pemberian makanan
seimbang yang akan nutrisi sangat penting bagi anak, karena baik kekurangan
ataupun kelebihan gizi dapat memengaruhi tumbuh kembang anak menjadi tidak
optimal.
Perhatikan Asupan
Vitamin dan Mineral
Tidak
jarang orangtua hanya fokus memberikan makro nutrien seperti karbohidrat,
protein, dan lemak, saja pada buah hati mereka. Menurut Dr. Budi, memberikan
mikro nutrien seperti vitamin dan mineral tidak kalah pentingnya bagi tumbuh
kembang anak. Tubuh manusia tidak dapat menghasilkan vitamin sendiri, maka
makanan yang dikonsumsi anak perlu memenuhi kebutuhan tubuh anak akan asupan
vitamin. Pola makan seimbang dapat menjawab kebutuhan anak akan vitamin dan
mineral, idealnya makanan anak harus mengandung vitamin lengkap, zat besi,
kalsium, magnesium, kalium, iodium, zinc. "Jika anak sudah mendapatkan
pola makan yang seimbang, maka ia tidak perlu lagi mendapat tambahan suplemen
dari luar" ujar Dr. Budi.
Posting Komentar untuk "Cukup Gizi, Bekal Awal Anak Sehat dan Aktif"