Hal yang Perlu Ibu Lakukan Pada Tali Pusar Bayi Setelah Lahir
Hal yang Perlu Ibu Lakukan Pada Tali Pusar Bayi
Setelah Lahir
Semat
Datang diBlogg saya,semoga bermanfaat bagi kita semua…
Walaupun
kecil, tali pusar membawa manfaat yang sangat banyak untuk bayi. Mengapa?
Dengan adanya tali pusar, bayi bisa menerima nutrisi dan oksigen dari ibu, di
mana kedua unsur tersebut diperlukan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Sebaiknya, kenali lebih jauh tentang pentingnya merawat tali
pusar dari ulasan berikut ini.
Apa itu tali pusar?
Tali
pusar menghubungkan bayi dengan ibu. Tali pusar ini panjangnya kira-kira 50 cm
yang menjulur dari lubang di perut bayi ke plasenta dalam rahim ibu. Tali pusar
ini sangat penting bagi kelangsungan hidup bayi dalam kandungan karena tali
pusar membawa nutrisi dan oksigen dari plasenta ke aliran darah bayi. Sehingga,
tali pusat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam
rahim. Jika ada masalah dengan tali pusar, tentu pasokan nutrisi dan oksigen ke
bayi akan terganggu, pada akhirnya dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
Selain
nutrisi dan oksigen, tali pusar juga sebagai jalan bagi ibu untuk memberikan
antibodi pada bayi menjelang akhir kehamilan. Antibodi ini dapat memberikan
kekebalan tubuh pada bayi untuk melindunginya dari infeksi selama sekitar 3
bulan pertama kehidupannya.
Tali
pusar terdiri dari:
Satu
pembuluh darah vena umbilikalis, yang membawa darah kaya nutrisi dan oksigen
dari ibu ke bayi
Dua
pembuluh darah arteri yang membawa darah terdeoksigenasi dan produk sisa tubuh
bayi (seperti karbon dioksida) kembali dari bayi ke plasenta ibu
Pembuluh
darah pada tali pusar ditutupi dan dilindungi oleh zat lengket yang disebut
dengan gel Wharton. Gel itu sendiri juga dilindungi oleh lapisan membran
amnion. Tali pusar bayi yang cukup panjang dan berbentuk melingkar memberi
kebebasan bayi untuk bergerak dalam rahim.
Apa yang terjadi pada tali pusar setelah bayi lahir?
Setelah
lahir, pembuluh darah pada tali pusar menutup dengan sendirinya. Pembuluh darah
yang menutup pertama kali adalah arteri. Hal ini bertujuan untuk mencegah
kehilangan darah dari bayi ke plasenta. Sedangkan vena umbilikalis menutup
kemudian, sehingga memungkinkan darah terus dialirkan ke bayi Anda selama
beberapa menit pertama kehidupan.
Oleh
karena itu, penundaan pemotongan tali pusar setelah lahir selama beberapa menit
dapat membawa manfaat untuk bayi. Ya, setelah lahir, tali pusar akan dipotong
tetapi tidak sampai habis, meninggalkan 2-3 cm tali pusar pada perut bayi Anda,
yang kemudian akan membentuk pusar pada bayi. Pada saat pemotongan tali pusar
bayi, bayi tidak akan merasakan sakit karena pada tali pusar tidak terdapat
saraf.
Antara
5-15 hari setelah bayi lahir, sisa tali pusar akan mengering, menjadi hitam,
dan kemudian akan lepas dengan sendirinya. Setelah tali pusar lepas,
membutuhkan waktu sekitar 7-10 hari untuk sembuh sepenuhnya. Sebelum pusar bayi
benar-benar sembuh, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kebersihan pusar
bayi dan menjaganya selalu agar tetap dalam kondisi kering. Hal ini bertujuan
untuk mencegah infeksi.
Jika
Anda melihat ada cairan yang keluar dari pusar atau perdarahan, sebaiknya
segera bawa bayi Anda ke bidan atau dokter untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut.
Bagaimana
cara merawat tali pusar setelah bayi lahir?
Untuk
mencegah infeksi pada tali pusar, Anda perlu merawat tali pusar selama beberapa
minggu sampai pusar pada perut bayi benar-benar mengering. Beberapa hal yang
harus Anda lakukan dalam merawat tali pusar bayi adalah:
1. Jaga sisa tali pusar agar tetap
bersih
Bersihkan
sisa tali pusar dan kulit sekitarnya setidaknya sekali dalam sehari. Anda bisa
membersihkannya secara perlahan dengan menggunakan kapas yang sebelumnya sudah
dicelupkan dalam air hangat dan sabun ringan. Angkat kotoran yang ada pada sisa
tali pusar. Jangan lupa untuk membilasnya dan membuatnya tetap kering. Bersihkan setiap hari sampai sisa tali pusar
benar-benar sembuh.
Jangan
membersihkannya dengan alkohol karena alkohol dapat mengiritasi kulit bayi dan
mungkin dapat menunda penyembuhan sisa tali pusar.
2. Jaga sisa tali pusar agar tetap
kering
Pastikan
sisa tali pusar bayi Anda terkena udara sesering mungkin. Hal ini memungkinkan
dasar dari sisa tali pusar tetap kering, sehingga bisa mendorong pelepasan sisa
tali pusar. Jika bayi Anda memakai popok, usahakan popok tersebut tidak
menutupi sisa tali pusar, sehingga memungkinkan tali pusar tetap kering dan
juga untuk mencegah iritasi.
3. Mandikan bayi dengan cara dilap,
bukan direndam dalam bak mandi
Jangan
mandikan bayi Anda dalam bak mandi bayi sampai sisa tali pusar bayi benar-benar
terlepas. Mandikan bayi dengan handuk basah dan seka semua bagian tubuh bayi
dengan handuk tersebut. Setelah itu, segera keringkan tubuh bayi dengan handuk
kering agar kering lebih cepat. Hati-hati dalam menggosokkan handuk ke tubuh
bayi karena bisa saja menyebabkan iritasi.
4. Biarkan sisa tali pusar terlepas
dengan sendirinya
Mungkin
Anda berpikir dengan menarik sisa tali pusar, ini akan membantunya untuk lepas.
Namun, sebaiknya jangan, biarkan sisa tali pusar terlepas dengan sendirinya,
biasanya dalam 1-2 minggu setelah lahir.
Bagaimana
tanda-tanda infeksi pada sisa tali pusar?
Jika
bayi Anda mengalami tanda-tanda infeksi seperti di bawah ini, sebaiknya segera
bawa bayi Anda ke bidan atau dokter.
-
Bayi
akan menangis saat Anda menyentuh sisa tali pusar atau kulit di sekitarnya
-
Kulit
di sekitar pangkal sisa tali pusar berwarna kemerahan atau bengkak
-
Berbau
busuk atau mengeluarkan nanah kekuningan
-
Sisa
tali pusar berdarah terus-menerus
Posting Komentar untuk "Hal yang Perlu Ibu Lakukan Pada Tali Pusar Bayi Setelah Lahir"