Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencari Contoh Surat Pengunduran Diri Kerja

Harus diakui bahwa anak milenial jaman sekarang memang mayoritas belum siap masuk bersaing dan berinteraksi dengan dunia kerja termasuk dengan rekan kerjanya. Seperti halnya dialami oleh keponakan saya, kita sebut Sajama namanya adalah Ira.

Contoh Surat Pengunduran Diri Kerja

Keponakan saya ini baru saja lulus, menyelesaikan kuliahnya di sebuah kampus dengan jenjang strata satu, ngambilnya si jurusan komunikasi. Keponakan saya ini begitu lulus kuliah, karena kemampuannya dan nilainya yang terbilang cukup tinggi ditambah dengan kecakapannya ketika memimpin sebuah acara menjadi moderator, maka itu memudahkan ia segera mendapatkan pekerjaan selepas wisudanya.

Kalau dihitung sejak masuk pertama kali kerja di bulan Juni lalu, artinya pada bulan September ini keponakan saya ini sudah 3 bulan bekerja. Nah siang ini selepas Jumatan, ia menyambangi saya di ruang tamu rumah saya. Saya tahu persis pasti anak ini lagi ada kebutuhan, makanya dia menyambangi saya, jika ada maunya, ada butuhnya, pasti ia bertandang ke rumah saya, yang hanya sepelemparan mata jaraknya dari rumahnya rumah orang tuanya. Jika berpapasan di jalan atau ketemu di jalan atau saling bertemu pandangan mata dari jarak dekat, anak ini jarang menyapa, jika tidak ada butuhnya. Berbeda tentunya dengan generasi saya yang diajarkan dan dididik oleh orang tua serta lingkungan untuk senantiasa menyapa siapapun orang yang bertemu di jalan atau bertatapan sepanjang jarak mata itu.

Saya baru saja pulang dari Jumatan dan ponakan saya ini sudah menunggu saya di ruang tamu. Langsung saja saya sapa dan tanyak ada perlu apa?. Cerita anak ini kepada saya,  berujar banyak hal kepada saya tentang dunia kerjanya. Yang intinya dia merasa tidak nyaman dengan dunia kerjanya saat ini, untuk itu ia dalam waktu dekat akan segera mengundurkan diri dari pekerjaannya

Tentu saya sebagai pamannya yang layaknya sebagai orang tuanya dan memang seharusnya seperti itu, cukup tercengang dengan keputusannya ini. Mengundurkan diri hanya dalam waktu 3 bulan setelah pertama kali ia diterima kerja dan ini adalah pengalaman kerja pertama kalinya, tentu bukanlah keputusan yang baik. Tapi, yang namanya anak muda tentu tidak bisa juga disalahkan sepenuhnya atas keputusannya. Dengan pilihan itu, tentu ia sudah banyak bahan pertimbangan, kalau ia yang memang tidak senang dia memang tidak merasa nyaman dengan dunia kerjanya sekarang, ya mau diapakan lagi.

Pengakuan atau keputusan dari keponakan saya ini, nyatanya saat ini sudah menjadi sebuah fenomena dunia kerja. Anak milenial memang memiliki kecenderungan easy come easy go ketika mereka masuk dan keluar di sebuah lingkungan baru, memasuki dan meninggalkan sebuah komunitas baru termasuk memasuki dan keluar dari pekerjaannya. Iya mereka dengan mudah menerima sebuah pekerjaan tapi dengan mudah juga akan meninggalkan pekerjaan itu.

Beda dengan saya atau generasi-generasi sebelumnya yang memiliki kecenderungan bersabar ketika melewati atau berada pada sebuah lingkungan baru termasuk lingkungan pekerjaan. Keputusan untuk mengundurkan diri biasanya ditimbang masak-masak. Cenderung kuat bertahan, minimal 1 tahun masa kerja, barulah mengundurkan diri. Sekali lagi anak milenial tentu berbeda dengan yang kita alami, anak milenial tidaklah sama dengan anak-anak generasi kolotnial seperti saya.

Kembali ke cerita tentang ponakan saya, Ira. Setelah menceritakan pengalamannya berkeluh-kesah dengan lingkungan kerjanyanya. Ia lalu bertanya kepada saya "Om gimana sih caranya mengundurkan diri dari pekerjaan itu?"

Saya sudah menebak arah dari pertanyaan anak ini, anak ini rupanya tidak tahu cara membuat surat pengunduran diri. Bahkan, saya curiga, jangan-jangan anak ini tidak tahu tentang bagaimana prosedur pengunduran diri dari pekerjaan.  Tentu sangatlah disayangkan untuk generasi zaman sekarang dimana akses informasi begitu mudah dan gampang untuk diakses, bahkan sangat murah. Berbeda dengan generasi saya dahulu yang semua akses informasi termasuk contoh surat lamaran kerja atau surat pengunduran surat pengunduran kerja itu biasanya diakses lewat buku dan harus kita beli dengan harga yang lumayan tinggi

Mendengar pertanyaan itu, saya tidak ingin membiarkan keponakan saya ini membuat kesalahan fatal. Jika tidak diberitahu prosedur pengunduran diri yang baik, bisa jadi ia akan mengundurkan diri atau meninggalkan pekerjaannya dengan seenak hatinya, seenak perutnya dan tidak memperhatikan etika kerja. Tentu untuk kedepannya ini menjadi citra buruk baginya. Maka saya jelaskan ada beberapa hal yang harus ia lakukan ketika ingin mengundurkan diri.

Pertama, ia harus betul-betul merenung mempertimbangkan dengan matang dan seksama apakah pengunduran dirinya ini semata-mata karena emosi sesaat atau memang sudah melakukan pertimbangan yang sangat mendalam.

Kedua, pengunduran dirinya ini sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan teman-teman sejawatnya atau rekan kerjanya. Ia harus meminta pendapat dari rekan kerjanya supaya ia punya pertimbangan yang lain.

Ketiga, saya sarankan kepada ponakan saya untuk menceritakan perihal ini kepada orang tuanya di rumah. Bukankah meminta saran dari orang tua itu jauh lebih beradab beretika dan tentu akan ada nilai barokahnya.

Keempat, jika memang keputusannya sudah bulat ingin mengundurkan diri maka segeralah temui pimpinanmu. Sampaikan keinginanmu secara baik-baik dengan bahasa yang santun, sehingga tidak meninggalkan jejak buruk atau luka di belakang hari. Saat menyampaikan keinginan ini tidak perlu terburu-buru untuk langsung membawa surat pengunduran diri dan langsung tidak masuk kerja di keesokan harinya.

Alangkah baiknya jika pemberitahuan lisan perihal pengunduran diri ini disampaikan paling lambat dua minggu, syukur bisa satu bulan sebelumnya. Beri kesempatan perusahaan untuk melakukan penyesuaian terkait dengan pengunduran dirinya. Terkait juga dengan perekrutan orang baru untuk menggantikan pekerjaan yang ditinggalkan. Terlebih jika perusahaan itu sudah memiliki prosedur tentang atau aturan tentang pengunduran diri.

Setelah menyampaikan keinginan untuk mengundurkan diri secara lisan tersebut, maka sebaiknya pengunduran diri ini disertai dengan surat pengunduran diri kerja yang baik dan sesuai dengan etika serta kaidah persuratan resmi. Saya rekomendasikan kepada keponakan saya di untuk membuka website dari mamikos.com di sana ada beberapa contoh surat pengunduran diri kerja yang bisa dijadikan acuan atau rujukan membuat surat pengunduran tersebut.

Setelah menyampaikan beberapa poin ini, memberikan beberapa masukan, penokan saya langsung berdiri menyatakan pamit dan mencium tangan saya sebagai tanda takzimnya. Semoga saja saran saya tadi betul betul diindahkan dan dikerjakan. Amin.

Posting Komentar untuk "Mencari Contoh Surat Pengunduran Diri Kerja"